Thursday, March 9, 2017

Psikoanalisis Sigmund Freud



Sigmund Freud adalah dokter dari Austria yang berpraktek di neurologi, yaitu pengobatan penyakit dari system gugup. Tidak seperti psikolog awal lain, ia tidak terlatih seperti filsuf dan tidak memegang jabatan professor yang mengijinkannya melakukan penelitian.
Sebagai gantinya, ia bertanggung jawab untuk perawatan sehari-hari dari sejumlah besar pasien yang mengalami gejala fisik seperti kebutaan, nyeri atau kelumpuhan tanpa sebab. Selain itu, Freud juga mengatasi pasien yang mengalami fobia. Karena tidak ada penyakit atau tidak bias menjelaskan kondisi, Freud mengatakan banyak dari mereka yang mempunyai masalah psikologis. Apalagi jika pasien tidak menghasilkan gejala mereka sadar, Freud beralasan bahwa penyebab harus disembunyikan dari kesadaran mereka. Pertama kali Freud menggunakan hipnotis kemudian dia menggunakan  teknologi unik yang disebut asosiasi bebas, di mana pasien mengungkapkan pikiran yang datang. Freud mengejutkan,  pasien akhirnya mendeskripsikan pengalaman “lupa” masa kecil yang menyakitkan dan panjang, dan pengalaman seksual yang dialami. Setelah mengingat dan menghidupkan kembali masa kecil yang traumatis yang dialami pasien, gejalanya membaik. Fakta ini, mungkin lebih dari apapun, menjelaskan perbedaan besar antara pandangannya tentang psikologi dan orang-orang pendiri lainnya. Untuk Freud, topik yang paling penting di psikologi adalah motivasi abnormal karena dia melihatnya sebagai penyebab dari masalah psikologis. Mempelajari, ingatan, pikiran, dan proses lain sangat penting untuk pembinaan psikolog lainnya yang sedikit menarik Freud.
Selain itu, Sigmund Freud juga percaya bahwa pengalaman kesadaran itu merupakan hal yang sepele pentingnya  bila dibandingkan dengan kesadaran pikiran itu bekerja. Freud merasa bahwa akar masalah psikologi adalah motif. Terutama seksual dan agresifitas orang.  Dia berpendapat bahwa manusia mempunyai kekuatan seksual dan agresif sejak lahir dan bahwa karena keinginan tersebut dihukum di masa kanak-kanak, kita merasa takut kepada mereka dan menjadi cemas ketika kita menyadari kehadiran mereka. Hal ini membawa kita mengembangkan mekanisme pertahanan, yang teknik-teknik psikologis yang membantu kita mengatasi kecemasan dan rasa sakit atas pengalaman traumatis. Berada pada fikiran yang tidak kita sadari, dan percaya bahwa motif ketidaksadaran dan kontak yang ada di sekitar mereka, mempengaruhi perilaku kita meskipun kita tidak menyadari keberadaan mereka. Mereka adalah manifestasi yang menyamar dengan cara menjadi tanda di dalam mimpi, lidah yang tergelincir (slip tongue) dan kadang masalah psikologis.
Freud melakukan percobaan untuk menolong orang-orang dengan masalah psikologis melalui proses psikoanalis. Ia percaya bahwa kesadaran pikiran akan menjaga dari ketidak sadaran. Terkadang sensor kesadaran dapat dipelajari dengan motif ketidaksadaran dan memelajari konflik dengan memahami orang berbicara lepas. Freud berharap informasi yang cukup itu tentang ketidak sadaran dapat memasukkan ke dalam kesadaran untuk para terapi untuk menginterpretasikan masalah seseorang .  Melalui metode ini, Freud berharap orang akan bisa menggunakan powernya untuk  menangani motif yang kuat dan menyelesaikan konflik.
Teori Freud menjadi penangkal petir untuk kontoversi. Beberapa pengikutnya sendiri sangat tidak setuju dengan aspek teori, terutama penekanan berat pada seksualitas masa kanak-kanak. Psikolog lain sulit untuk menguji dilihat dari teorinya. Memang Freud menentang penelitian laboratorium pada teori psikoanalisis, lebih percaya bahwa observasi klinis lebih valid. Namun demikian, Freud tidak merangsang penelitian tentang topik-topik seperti memori mimpi, agresi, dan gangguan mental. Sebuah tinjauan menunjukkan lebih dari 3000 studi ilmiah meneliti ide-ide Freud dan menemukan dukungan untuk beberapa aspek dari teorinya (Fisher & Greenberg, 1996). Tetapi bahkan di mana teori Freud tidak didukung, penelitian itu terinspirasi menyebabkan penemuan penting. Selain itu, karya Freud selamanya memperluas wajah psikologi untuk menyertakan pembelajaran dan pengobatan dari gangguan psikologis.



Sumber :
Lahey, Benjamin B, 1983, Psychology an Introduction, Dubuque: WM. C. Brown Publisher.
Passer, Michael W, 2001, Psychology The Science of Mind and Behavior,  Avenue: McGraw-Hill Higher Education.

 

No comments:

Post a Comment