Wednesday, March 8, 2017

Sejarah Psikologi




Sejarah psikologi banyak diperkenalkan dari berbagai negara. Mulai dari zaman yunani kuno, pemikiran filsuf Aristoteles mengembangkan filsafat mengenai ilmu jiwa, yaitu ilmu yang mempelajari segala hal mengenai gejala kehidupan. Kemudian ilmu jiwa ini menjadi ilmu yang otonom, dan ditandai oleh berdirinya laboratorium psikologi pertama pada tahun 1879 di University of Leipzig, Jerman, dan didirikan oleh Wilhem Wundt. Dengan berdirinya laboratorium ini, maka diakuilah psikologi sebagai salah satu ilmu pengetahuan , sekaligus menjadikan Wilhem Wundt sebagai “Bapak Psikologi”.
A. Sejarah Psikologi di Indonesia
Di Indonesia, psikologi berkembang pada tahun 1952. Lahirnya psikologi di Indonesia ini diawali oleh Prof. Dr. Slamet Imam Santoso, yaitu seorang professor psikiater dari Universitas Indonesia. Prof. Dr. Slamet Imam Santoso adalah seorang ahli penyakit syaraf dan jiwa, yang menyadari bahwa tidak semua masalah kejiwaan dapat diselesaikan psikiatri, sehingga muncul niat untuk mendirikan Fakultas Psikologi di Indonesia sehingga kemudian dia dikenal sebagai “Bapak Psikologi Indonesia”.
Pada tanggal 3 Maret 1953 diselenggarakan Kursus Asisten Psikologi, yang diketuai oleh Prof. Dr. Slamet Imam Santoso. Tak lama setelah itu, didirikan Lembaga Psikologi, yang kemudian berubah statusnya menjadi Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi yang secara langsung berada di bawah pimpinan Universitas Indonesia.

Pada tahun 1955, Pendidikan Psikologi Asisten Psikologi diubah statusnya menjadi Pendidikan Sarjana Psikologi, yang secara administratif berada di bawah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dalam SK Menteri Pendidikan, Pengajaran & Kebudayaan Republik Indonesia No. 108049/U.U. dinyatakan bahwa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dimulai tanggal 1 Juli 1960. Dengan demikian, pada tahun itu pula Jurusan Psikologi berdiri sendiri sebagai sebuah fakultas dengan Slamet Imam Santoso sebagai dekan pertama.
Awal munculnya Psikologi di Indonesia adalah sebagai bagian dari ilmu kedokteran dan Psikotes, tetapi kemudian berkembang pesat serta menjadi kebutuhan masyarakat di berbagai sektor seperti pendidikan, sosial, dan olahraga. Di tahun 1960-an hanya ada empat fakultas psikologi yaitu di UI, UGM, UNPAD, Maranatha. Pada tahun 1961, berdiri Fakultas Psikologi di Universitas Padjajaran Bandung. Universitas ketiga yang memiliki jurusan psikologi yaitu Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, yang kemudian berdiri sebagai fakultas. Universitas keempat yaitu Universitas Airlangga, Surabaya. Sekarang sudah ada lebih dari 40 fakultas psikologi di Indonesia baik negeri maupun swasta.
B. Pendidikan Psikologi di Indonesia 


Pada strata 1, seorang sarjana minimal telah lulus 140 SKS. Saat kuliah, mahasiswa bebas memilih mata kuliah peminatan, seperti: klinis, pendidikan, industri & organisasi, dan sosial & komunitas.
Pada pendidikan master profesi, lulusannya telah diakui untuk menyandang gelar strata magister sekaligus gelar profesi psikolog. Dalam masa pendidikannya, lulusan ini hanya boleh memilih 1 peminatan, antara lain: klinis anak, klinis dewasa, industri & organisasi, pendidikan, dan sosial. Setiap universitas memiliki kebebasan untuk memilih mana peminatan yang hendak dibuka, sesuai dengan visi dan misi dari Fakultas Psikologi dari universitas tersebut.
C. Organisasi Psikologi di Indonesia
 
Pendidikan psikologi di Indonesia diatur dan dikontrol oleh departemen pendidikan nasional, sedangkan ijin praktek psikolog diatur dan dikontrol oleh Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan departemen tenaga kerja. HIMPSI sebagai wadah perhimpunan profesi psikologi di Indonesia, memiliki misi mengembangkan keilmuan dan profesi psikologi di Indonesia. HIMPSI didirikan pada 11 Juli 1159 dengan nama Ikatan Sarjana Psikologi (ISPsi). Pada tahun 1998, berlangsung Kongres Luar Biasa di Jakarta, ISPsi mengubah namanya menjadi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). Hingga tahun 2013, terdapat berbagai organisasi minat/ asosiasi dalam HIMPSI.

Organisasi minat/ asosiasi tersebut antara lain:

1. Ikatan Psikologi Klini (IPK)
2. Ikatan Psikologi Sosial (IPS)
3. Ikatan Psikologi Olahraga (IPO)
4. Asosiasi Psikologi Indistri & Organisasi (APIO)
5. Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI)
6. Asosiasi Psikologi Sekolah Indonesia (APSI)
7. Asosiasi Psikologi Islami (API)
8. Asosiasi Psikologi Kristiani (APK)
9. Asosiasi Psikologi Kesehatan Indonesia (APKI)
10. Asosiasi Psikologi Penerbangan Indonesia
11. Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR)
12. Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI)

Setiap lulusan Fakultas Psikologi baik S1 maupun magister profesi sangat diharapkan untuk dapat bergabung dalam HIMPSI dan asosiasi/ ikatan didalamnya. Keuntungan dari bergabung dalam organisasi ini akan didapatkan baik oleh organisasi maupun anggotanya. Untuk organisasi, semakin memahami kondisi di lapangan dan memiliki akses yang luas untuk dapat menyebarkan informasi kepada semua praktisi sehingga kontrol dan penyebaran informasi dapat dilakukan secara merata. Bagi anggota, akan sangat berguna sebagai jaringan professional yang menunjang profesi dan juga mendapatkan informasi yang selalu up to date.


Sumber:
HIMPSI, 2016., "Sejarah Psikologi di Indonesia", dalam http://www.himpsijateng.org/p/sejarah-psikologi-di-indonesia.html, diakses pada tanggal 10 September 2016.
Nangoi, Priscilla, 2015., "Sejarah Psikologi Indonesia", dalam http://psychology.binus.ac.id/2015/04/29/sejarah-psikologi-indonesia/, diakses pada tanggal 10 September 2016.
 

2 comments:

  1. Agen Togel Online Terbaik & Terlengkap!
    Tersedia Pasaran Hongkong - Sydney - Singapore
    Potongan Diskon 2D = 30% | 3D = 59% | 4D = 66%
    Dapatkan Keuntungan Dalam Menebak Angka Hingga Ratusan Juta Setiap Hari..
    Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www. bolavita .fun
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    BBM: BOLAVITA
    WA: +628122222995

    ReplyDelete
  2. Kak jelasin dong kak apa ikatan Psikologi perkembangan Indonesia

    ReplyDelete